Mengenal lebih dekat dengan Budaya Saman Gayo

 


Saman Gayo merupakan sebuah tarian asli yang berasal dari Kabupaten Gayo Lues yang di tarikan oleh masyarakat asli Gayo yang mendiami wilayah blangkejeren di kabupaten tersebut.Kata Saman itu sendiri berasal dari seorang ulama yang mengembangkan agama islam di daerha Gayo Lues yang bernama Syeh Saman.Dari nama inilah tarian tersebut dikatakan tari Saman.

Kesenian ini mengandalkan tepukan tangan dan tepukan paha sambil bernyanyi riang yang didalamnya terdapat unsur-unsur ketauhidan dengan di awali pujian terhadap Allah SWT.

Berdasarkan informasi yang di dapat dari warga asli setempat,Tari Saman ini dilakukan Khusus laki-laki dan tidak pernah dilakukan oleh perempuan.Hampir seluruh warga di kota Blangkejeren,pria dewasa maupun anak-anak asli gayo wajib bisa melakukan Tari saman ini bahkan tidak hanya tarian,Bahasa asli gayo juga harus bisa di lakukan oleh warga setempat,sehingga ada salah satu sekolah diwilayah blangkejeren mewajibkan anak sekolah dasar untuk mempelajari Bahasa gayo yang termasuk dalam daftar mata pelajarannya.

Bila diperhatikan tari saman ini selalu di awali dengan kata “mmm uo lesa,uolesa lessalamualikum” yang berarti assalamualaikum yang menandakan ajaran agama islam selalu menyapa  orang dengan ucapan salam.Jadi tarian ini bukan sembarangan tarian ya bestiee…ada sejarah dan unsur islam didalamnya.

Seperti yang kita  tahu,tari saman ini sudah masuk dalam daftar ICH LIST UNESCO pada tanggal 24 November 2011 dalam kategori “List of Intangible Cultural Heritage in Need of Urgent Safeguard”(dikutip dari artikel kebudayaan.kemendikbud.go.id) sebagai warisan budaya tak benda di dunia.

Perkembangan Saman yang dapat di pastikan kesenian ini pada awalnya bermula dari kesenian rakyat yang dilakukan oleh masyarakat Gayo Lues sebagai sarana hiburan semata bagi anak muda yang sedang tidak bekerja dengan mengandalkan tepuk tangan dan tepuk paha dengan bernyanyi.Dalam pengembangan sebelumnya telah di manfaatkan oleh ulama Syehk Saman tadi sebagai metode media pengembangan islam yang sampai saat ini kita rasakan syairnya berkaitan dengan konsep agama.

Saman juga sudah dijadikan sebagai kesenian festival sehingga mudah di kenal diseluruh Indonesia.Kegiatan festival yang dilakukan dalam bentuk festival yaitu pada Pekan Kebudayaan Aceh (PKA ke-2) tahun 1972 di Banda Aceh.Pada saat itu tari saman merupakan tari favorit sehingga di juluki “Tari Seribu Tangan “ oleh TIEN SOEHARTO yang setelah itu  di undang olehTMII(Taman Mini Indonesia Indah) tahun 1974.Pada tahun berikutnya diundang kembali ke Jakarta tahun 1975 untung memeperingati kemerdekaan RI ke-30.Pada tahun 1977 tari ,saman menjadi wakil aceh pada festival Tari Rakyat 1 di Jakarta dan tari Saman selalu ikut dalam Pekan Kebudayaa Aceh III tahun 1988 dan Kebudayaan Pekan Aceh IV tahun 2004 di Banda Aceh,dan juga pernah diundang di Amerika Serikat,Spanyol dan Malaysia.

Menurut masyarakat Gayo fungsi tari saman itu sendiri ialah sebagai hiburan,media komunikasi dan selain itu tak jarang berkomunikasi dengan penonton terutama para gadis lewat lantunan syair yang di ciptakan secara spontan.

Hal yang menarik selama beberapa bulan di tahun 2022 ini yaitu bertepatan diadakannya Bejamu Saman antara Kutalintang dan Padang Terangun pada tanggal 29 Juli 2022.Apakah Bejamu Saman itu?

Bejamu Saman adalah sebuah acara yang sudah membudaya di daerah Gayo yang dilakukan dengan cara mengundang masyarakat dari kampong lain untuk dating ke kampong yang mengundang  untuk sama sama menampilkan tari saman dengan cara bergantian.Biasanya yang pertama kali mendapatkan kesempatan mempertunjukkan tariannya ialah kampong yang mengundang sedangkan kampong yang di undang menirukan gerakan yang dimainkan,begitu juga sebaliknya setelah pertunjukan pertama selesai.

Selain tari Saman sebagai hiburan Bejamu Saman juga berfungsi untuk menjalin silahturahmi antar masyarakat kedua kampong tersebut bahkan acara seperti ini bisa merupakan media komunikasi antar pemuda dan pemudi.

 

Perbedaan Bejamu Saman dengan Saman lainnya yaitu terletak pada personilnya.Yang dimana Tari Saman ini tidak pernah dan tidak akan diizinkan dilakukan oleh kaum wanita.

Penulis  : Dinda Maylani, SE


Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url

--------

Simak berbagai berita pilihan dan terkini lainnya dari kami di Google News