Indonesia berduka, Korban Gempa Cianjur sudah mencapai 162 orang meninggal dunia


Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat korban jiwa akibat gempa Cianjur mencapai 162 orang. Jumlah itu berdasarkan data Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BNPB hingga Senin, 21 November 2022 pukul 20:00 WIB.


"Warga meninggal tersebar di Desa Rancagoong di Kecamatan Cilau, Desa Limbagansari di Kecamatan Cianjur, dan Kecamatan Cugenang," kata Pelaksana tugas Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari melalui keterangan tertulis, Senin, 21 November 2022.

Selain itu, 25 orang tercatat masih tertimbun runtuhan bangunan di Desa Cijedil, Kecamatan Cugenang, dan 326 orang lainnya luka-luka. Warga mengungsi dilaporkan sebanyak 13.784 orang yang tersebar di beberapa titik.

Sementara untuk kerusakan infrastruktur, di Kabupaten Cianjur sendiri tercatat sebanyak 2.345 rumah rusak, 1 unit pondok pesantren rusak berat, 1 RSUD Cianjur rusak ringan, 8 unit gedung pemerintah rusak, 10 unit sarana pendidikan rusak, dan 3 unit sarana ibadah rusak. "Gempa juga menyebabkan longsor yang menutup jalan lintas provinsi di Kabupaten Cianjur," katanya.

Selain di Kabupaten Cianjur, kerusakan infrastruktur juga tercatat di Kabupaten Bogor sebanyak 46 rumah rusak, Kabupaten Sukabumi 443 rumah rusak, dan di Kota Sukabumi sebanyak 14 unit rumah rusak.

BPBD setempat juga masih terus melakukan pendataan terkait jumlah korban jiwa dan kerusakan infrastruktur. Sementara itu, terdapat pula kebutuhan mendesak di lapangan seperti 20 unit tenda, alat berat untuk evakuasi, 10 unit penerangan, 100 unit velbed, dan bahan bakar minyak.

"Gempa susulan masih dirasakan di lapangan meski dengan kekuatan lebih kecil dari gempa sebelumnya," katanya.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melaporkan gempa magnitudo (M) 5,6 yang terjadi di Cianjur termasuk kategori gempa dangkal. BMKG menjelaskan alasan gempa tersebut bersifat merusak.
Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono, awalnya menjelaskan beberapa wilayah di Jawa Barat, termasuk Cianjur, termasuk dalam kawasan seismik aktif. Menurutnya, fakta ini menjadikan wilayah-wilayah itu memang rawan dan sering terjadi gempa.

"Perlu kita ketahui bahwa wilayah Sukabumi, Cianjur, Lembang, Purwakarta, juga Bandung itu secara tektonik merupakan kawasan seismik aktif dan kompleks, disebut aktif memang kawasan ini sering terjadi gempa," kata Daryono saat konferensi pers via Zoom, Senin (21/11/2022).

BNPB mengimbau kepada warga di Kabupaten Cianjur dan sekitarnya untuk mengungsi apabila dirasa rumahnya masih belum aman dari bahaya gempa bumi. Warga diimbau untuk tetap waspada akan adanya potensi gempa susulan.

Selain itu, warga juga diminta untuk mengikuti dan mendapatkan informasi dari kanal resmi BNPB, BMKG, BPBD, dan pemerintah daerah setempat.
Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url

--------

Simak berbagai berita pilihan dan terkini lainnya dari kami di Google News