SELAMAT & SUKSES KEPADA FEBI UIN MATARAM PADA ACARA THE 3rd ICFBB FEBI UIN MATARAM 2023


Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Mataram telah sukses menggelar agenda dua tahunan untuk kali ketiga yaitu The 3rd International Conference On Finance Business and Banking dengan tema “Digital Transformation Optimizing Financial, Economic and Tourism Industries. Pada agenda ini turut mengundang beberapa tokoh diantaranya Ir. H. Adiwarman Azwar Karim, S.E., M.B.A., M.A.E.P., selaku Komisaris Bank BSI, Prof. Dr. Azhar Mohamad dari International Islamic University Malaysia, perwakilan dari Direksi Bank NTB Syariah, Kantor Otoritas Jasa Keuangan (KOJK) NTB, H. Wirawan Ahmad, S.Si., MT., Wakil Asisten 3 Gubernur NTB, seluruh Dekan tergabung dalam AFEBIS, participant dan speaker yang berasal dari Indonesia, Nigeria, Polandia, Philipines, jajaran Dekan se-UIN Mataram dan DIrektur Pascasarjana, panitia The 3rd ICFBB berjumlah 150 orang bertempat di Ballroom Mandalika Lombok Astoria Hotel.

Dr. Baiq EL Badriati, M.E.I., selaku Wakil Dekan I FEBI, dalam sambutannya, menyampaikan progress dalam rangkaian agenda The 3rd ICFBB FEBI UIN Mataram dimana artikel yang sudah masuk untuk mendaftar lebih dari 160 paper, namun setelah melalui proses seleksi yang sesuai dengan tema dari agenda ini terdapat 70 artikel yang diterima dengan rincian: 24 artikel yang akan dipresentasikan secara offline dan 46 artikel akan presentasi melalui online. Beliau juga menyampaikan terima kasih kepada semua Presenter yang telah ikut andil dalam kegiatan ini.

Sambutan Rektor UIN Mataram, Prof. Dr. TGH. Masnun, M.Ag., mengapresiasi dan mengucapkan terima kasih kepada FEBI UIN Mataram yang telah menyelenggarakan agenda The 3rd ICFBB dengan tema “Digital Transformation Optimizing Financial, Economic, and Tourism Industries” yang telah mendatangkan berbagai speaker dan partisipan dari berbagai daerah dan negara.

Dalam kesempatan ini, Dekan FEBI Prof. Dr. Riduan Mas’ud, M.Ag., juga memberikan fokus pada peran teknologi informasi (IT) tdalam transformasi digital, diantaranya: (1) IT sebagai Core Operasional; (2) IT sebagai Penyanggah Pelayanan; (3) T berperan penting dalam menyokong pelayanan kepada pelanggan atau pengguna, memberikan kemudahan akses dan interaksi yang cepat; (4) IT sebagai Penyanggah Bisnis; (5) IT sebagai Alat Pengawasan; (6) IT juga berperan sebagai alat pengawasan yang membantu dalam memantau kinerja, keamanan, dan kepatuhan. Beliau juga menyampaikan harapannya agar diskusi dan wawasan yang dihasilkan dari ICFBB 2023 dapat menjadi landasan untuk terus mendorong pengembangan digital di Indonesia. Ia mengajak para peserta untuk bersama-sama menciptakan solusi inovatif yang dapat memberikan dampak positif dalam mewujudkan transformasi digital yang inklusif dan berkelanjutan.

Selanjutnya, Wakil Asisten III (Administrasi dan Umum) H. Wirawan Ahmad, S.Si., MT., menyampaikan tema yang dingkat pada agenda The 3rd ICFBB FEBI UIN Mataram relevan dengan ikhtiar menciptakan pertumbuhan ekonomi yang inklusif dengan melakukan transformasi ekonomi. Setelah melakukan penyusuna RPJ Nasional langsung oleh Presiden, telah disosialisasikan mimpi masa depan Indonesia, diantaranya mewujudkan Indonesia Emas 2045. Indikator Indonesia Emas itu adalah bergerak dari Negara yang berpendapatan kebawah, di tahun 2045 menjadi Negara yang berpendatapan tinggi. Oleh karena itu, di tahun 2045 postur ekonomi terfokus di sektor jasa dan harus bergerak dominan.


Ir. H. Adiwarman Azwar Karim, S.E., M.B.A., M.A.E.P., juga hadir dalam agenda ini menyampaikan beberapa point yang pertama, dengan kemajuan teknologi saat ini sudah tidak ada alasan untuk tidak banyak membaca literature, khususnya kepada mahasiswa dan bangsa Negara Indonesia pada umumnya agar tidak ketinggalan dengan negara lain. Kedua, dengan adanya Marketplace, dari sisi entry barrier menjadi sangat rendah, jadi kita tidak hanya menjadi pembeli besar namun menjadi penjual dalam marketplace khususnya produk lokal ke luar negeri agar mampu melakukan penetrasi di market global, karena kondisi saat ini Indonesia masih menjadi pembeli barang dari luar negeri. Ketiga, sistem pembayaran / transaksi wisatawan asing yang melakukan pembayaran tidak melalui Indonesia, tidak melewati sistem pembayaran di Indonesia, namun dari negara mereka sendiri, dalam hal ini dapat merugikan Indonesia namun menjadi peluang salah satunya QRIS di Indonesia dapat digunakan transaksi di luar negeri. Teknologi sesungguhnya tidak bisa disalahkan, namun harus dimanfaatkan sebaik-baiknya.


Selanjutnya, Bapak Jhordy Kashoogie Nazar, menjelaskan pondasi dari Ekonomi Islam diantaranya: (1) Distribusi pendatapan untuk menjamin inklusifitivas seluruh masyarakat; (2) Pengendalian harta individu agar mengalir secara objektif; (3) Transaksi tanpa spekulasi tidak produktif; (4) Partisipasi sosial untuk kepentingan publik; (5) No Dharar, No Gharar, No Dzalim, No Muharramat & Medina Market rules; (6) Optimalisasi Bisnis (jual beli) dan berbagi risiko.

Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url

--------

Simak berbagai berita pilihan dan terkini lainnya dari kami di Google News