MuamalahNews.com - Pertumbuhan jumlah penduduk di dunia tidak bisa dipungkiri akan terus bertambah dari tahun ke tahun, begitu juga dengan negara Indonesia yang berdasarkan angka statistik juga mengalami peningkatan jumlah penduduk.
Pertumbuhan jumlah penduduk yang terjadi dari tahun ke tahun ini bisa menjadi tantangan sendiri suatu negara sekaligus ancaman.
Salah satu fenomena yang akan terjadi dari pertumbuhan jumlah penduduk itu adalah Bonus Demografi.
Pengertian Bonus Demografi atau Demographic Dividen berdasarkan istilah dari Dana Penduduk Perserikatan Bangsa-Bangsa (United Nations Population Fund (UNFPA)), adalah potensi pertumbuhan ekonomi yang tercipta akibat perubahan struktur umur penduduk, dimana proporsi usia kerja (15-65 tahun) lebih besar daripada proporsi bukan usia kerja (0-14 tahun dan >65 tahun).
Indonesia dalam hal ini diprediksi akan mengalami bonus demografi pada tahun ini hingga tahun 2030 mendatang dimana penduduk usia produktif (15-64 tahun) akan lebih besar dibanding usia nonproduktif (65 tahun ke atas), dengan proporsi lebih dari 60% dari total jumlah penduduk Indonesia (BPS).
Dari data di atas, tentu ini bisa menjadi kabar baik bagi Indonesia sekaligus kabar buruk jika pemerintah tidak dapat mengelola dengan benar fenomena bonus demografi ini.
Seyogyanya fenomena ini dijadikan peluang bagi bangsa Indonesia untuk meningkatkan kualitas dan produktivitas sumber daya manusia usia produktif yang berlimpah dalam menghadapi pasar bebas tenaga kerja. Tentu peluang ini akan menghadapi beberapa tantangan yang berkaitan dengan kesiapan SDM kita terkhusus pada usia antara 15 - 64 tahun.
Tantangan itu di antaranya:
- Masih tingginya tenaga kerja dengan pendidikan menengah ke bawah yang berpengaruh terhadap produktivitas dan daya saing tenaga kerja yang relatif rendah.
- Pendidikan dan keterampilan yang dimiliki tenaga kerja tidak sesuai dengan kebutuhan pekerja sehingga menyebabkan perusahaan mengalami kesulitan untuk mendapatkan tenaga kerja berkualitas.
- Kemajuan teknologi di era digital yang semakin canggih yang tak jarang banyak pekerjaan yang tadinya dikerjakan oleh manusia kini digantikan oleh mesin dan robot.
Lantas Bagaimana Agar Bangsa Indonesia Bisa Menikmati Bonus Demografi?
Ada beberapa solusi yang bisa lakukan dalam menghadapi bonus demografi, antara lain:
- Merombak kurikulum dengan cara memasukkan kurikulum yang dibutuhkan dengan zamannya, agar peserta didik tidak hanya dibekali keilmuan sesuai dengan background pendidikan yang diambilnya tetapi harus dibekali keilmuan yang lain seperti mata pelajaran atau mata kuliah kewirausahaan dan mata pelajaran lainnya yang berhubungan dengan dunia digital.
- Membuat pelatihan pelatihan peningkatan skill sesuai passion peserta didik diluar keilmuan jurusan yang ada disaat bangku sekolah ataupun saat perkuliahan.
- Penguatan akurasi pengklasifikasian data penduduk berdasarkan usia, jenis kelamin dan lain sebagainya, sehingga data dapat dibentuk seperti Piramida Penduduk. Dari data tersebut memudahkan pemerintah dapat mengambil beberapa kebijakan jika terjadi Bonus Demografi.
Salah satu manfaat yang diberikan oleh bonus demografi adalah, bisa mengubah tingkat perekonomian di sebuah negara, dari negara berkembang menjadi negara maju. Jadi bonus demografi itu bisa jadi peluang untuk mengubah negara berkembang menjadi negara maju jika negara pandai mengelola fenomena bonus demografi tersebut dengan segala tantangannya.
Abi Waqqosh, S. E. I., M. E. I
Ka Prodi Ekonomi Syariah STAI Syekh H Abdul Halim Hasan Al Ishlahiyah Binjai
Comments0